Halaman

Powered By Blogger

Senin, 02 Oktober 2017

Antara muhammad dan alloh ada siapa?


Antara muhammad dan alloh ada siapa? BY MBAH OMPONG 1.Antara muhammad dan alloh ada siapa? 2.antara tuhan dan alloh ada siapa? Ringkas nya antara ke-dua-duanya. yang ada hanya diri yang wajib maujud. hanya tuhan (zat, sifat, asma, af’al). Muhammad/insan kamil merupakan kenyataan diri nya maujud, dari pada zat, sifat, asma dan af’al nya. dan alloh nama jabatan/ismun kabir/nama kebesaran bagi tuhan.dan tuhan (zat, sifat, asma, af’al) pangkat nya. ANA ANTA BIMA AYYADTUKA WA ANTA BIMA QOLLANTUKA{aku ialah engkau,dengan ke kuatan ku yang ada pada engkau. dan engkau ialah aku dengan pertalian ku pada engkau}. MAJOHARTU PI SAY’IN KAJUHRI PIL INSAN{tiada nyata ku kepada se suatu seperti pada insan}. walau sangat terang dan nyata lengkap DIA pada insan/muhammad. dan pernyataan nya AKU adalah ENGKAU dan ENGKAU adalah AKU. serupa tapi tidak sebanding, ia tidak bisa dinyata kan DIA yang sebenar nya.tetapi tidak laen dari pada DIA tadi. karena martabat di sini, ada perkara QADIM dan MUHADAST dan di martabat ANA ANTA ini. DIA bukan ZAT lagi, setelah bertajalinya. lalu yang mana DIA sebenar nya? ini lah rahasia.???.zat bukan, kerna di martabat zat atau ahdah tuhan, di situ LA’TANYIN/TIADA’TAPI NYATA. belum lagi ada sifat, asma dan af’al nya. tidak bisa dikata kan sempurna. dan bertajali beberapa martabat, baru dia sempurna,tapi diri nya bukan zat lagi. ahmad/muhammad awal juga bukan DIA sebenar nya. yang merupakan tajalinya, martabat sifat bagi nya. nur muhammad/muhammad akhir juga bukan DIA sebenar nya, yang merupakan tajalinya, martabat asma bagi nya. ruh juga bukan DIA sebenar nya, yang merupakan tajalinya, martabat af’al bagi nya, dan muhammad juga bukan DIA sebenar nya, yang merupakan maujud zat, sifat, asma dan af’al nya. tetapi semua itu tidak laen daripada DIA. kalau dari semua martabat dan ber pasal-pasal dan perincian/proses tajalinya, di dilihat nampak diri nya,.tetapi di katakan dirinya sebenar nya bukan lah seperti proses ke adaan perincian/tajalinya. itu cuma kisah. tetapi diri nya sekarang ibarat biji telah menjadi pokok. jadi yang dilihat nampak pada perincian/tajalinya tadi. ibarat proses biji menjadi pokok. dan sempurna dia, DIA yang menjadi pokok sekarang. dan pokok bukan biji lagi. pokok merupakan sempurna dimana terhimpun zat, sifat, asma dan af’al. itu lah yang dinyata kan diri nya seberna. dan diri nya, laisya, qadim, dan muhalapah. masalah semua pendapat itu adanya benar semua, benarnya menurut ilmunya, dan keyakinannya, dan tingkat maqam kedudukan nya. walau jalan berbeda, tetapi hasil nya, tetap satu… Dan yang diperintahkan wajib tuk di kenal itu tuhan alloh ta’ala, bukan zat. zat memang tak bisa di kenal. buat apa mikir kan zat. Dan benar sempurna nya, maripat kepada alloh harus’ awal, zahir, batin dan akhir. pokok yang di maksud di sini, pokok diri sebernanya diri yang baginya zat, sifat, asma, af’al. yang qadim, muhallapah, bukan diri pokok yang maujud dirinya pada zat, sifat, asma dan af’al. yang muhaddast Dan pokok pastilah dari pada biji. dan Biji telah menjadi pokok, (sempurna). lalu pokok itu bukan biji lagi. dan di diri pokok tidak ada biji lagi. karena biji sudah jadi pokok. dan kenyataan sekarang yang ada hanyalah diri si pokok tadi (tuhan yang sempurna dan bernama alloh). yang sekarang maujud zat, sifat, asma dan af’al nya, pada alam semesta beserta isinya. jadi sekarang yang ada dan maujud hanyalah diri si pokok.tidak layak lagi kenyataan itu disebut biji. dan sekarang biji itu hanya tinggal’menjadi kisah, proses awal kejadian, tajali nya dirinya. proses biji menjadi pokok. Rasullah sendiri sampai kepada tuhan tanpa ilmu, beliau hanya bertafakur di gua hirak. sehingga alloh membuka kan rahasia nya kepada rasulullah. dalam hal ini rasulullah hanya baru sampae kepada martabat nya, perjalan poroses tajali2nya, masih di biji. belum bertemu dengan diri nya tuhan atau diri pokok lagi. dan rasulullah baru bertemu dengan tuhan nya (diri pokok) . secara ruh dan jasad, di peristiwa isro miraj nabi. di peringkat ini makam tertinggi, makam puncak nya rasullah, mengenal dan bertemu, siapa diri alloh taala sebenarnya. {Biji benih yang telah tumbuh, membesar menjadi “pokok”, setelah benih menjadi pokok, maka ia tidak lagi dipanggil/(bernama) benih tetapi pokok.} tapi dzatnya tetap sama, walaupun berapa banyak tajalinya, zatnya tidak berubah kerana dia sekarang seperti dia dahulu juga, dan dia dahulu seperti seperti dia sekarang juga, jikalau ada perubahan dalam dzatnya semasa pentajalian maka itu bukanlah tajali. kerana dzatnya telah berubah. dari pokok dijadikan kayu, dari kayu dijadikan pelbagai barang, seperti meja, kerusi, papan rumah, dan bermacam-macam lagi, walaupun perabot (kerusi) itu disalut perak atau emas, tatapi dzatnya tidak berubah, dzatnya tetap dzat kayu dan pokok. jikalau dzat tidak ada bolehkah kerusi ujud, kerana tanpa Kayu (dzat) kerusi tidak akan wujud. kerusi hanyalah khayalan fikirran apabila kerusi binasa apakah yang tinggal? sudah pasti dzat, kayu. jadi jangan keliru tuhan itu adalah dzat wajibal wujud yang berasal dari dzat mutlak, tanpa dzat tiada satupun yang ada di semesta alam ini. apabila dzat wajibal wujud hadir barulah sifat, asma dan afaal hadir, tetapi sifat, asma dan afaal tidak akan ujud tanpa wujud dzat. Yang ana maksud pokok di sini, sebenar nya diri nya, yang bernama alloh. yang bagi nya, zat, sifat, asma, af’al. bukan nya kenyataan maujud darinya yang muhadast, seperti alam semesta, beserta isi nya. tetapi biji yang jadi pokok. sempurna diri nya di nyatakan tuhan alloh ‘esa diri nya’ pada zat, sifat, asma af’al {terhimpun}, dan juga laisya, qadim dan muhalapah.alloh ta’ala sebenar nya. yang wajib bagi mu’min maripat kepada nya. dan kenyataan sekarang yang ada dan maujud itu alloh ta’ala. diri nya bukan zat lagi. karena ada sifat, asma dan af’al nya. memang itu semua dari pada zat nya,. Lalu yang dinamakan alloh ta’ala, bagi diri nya zat, sifat, asma, af’al. lalu tanyakan pada batin ente, siapa gerangan ‘alloh ta’ala sebernar nya siapa??? itu lah yang ana maksud pokok itu. yang bagi nya laisya, qadim dan muhalafah. dan diri nya bukan zat, bukan juga sifat, dan juga bukan asma, dan juga bukan af’al. dan apabila batin itu, menyatakan diri nya, msih ada perinciin/perjalanan/ ada nya hakikat. diri nya baru memperkenal kan/baru membukakan rahasia nya, tentang asal kejadian/proses tajali nya. dan untuk kenyataan sekarang ini hanyalah menjadi kisah/cerita,(kisah proses biji menjadi pokok). dan yang di nyata kan itu wal awalu (biji), bukan wal akhiru (pokok) zat, sifat, asma, af’al (sempurna nya)…dan apabila batin itu, menyata kan tanpa ada perinciin/perjalanan lagi, dan tidak ada lagi hakikat2. alhammdulillah, diri nya telah memperkenal kan dirinya, membuka kan rahasia nya, dan dia menyatakan diri nya sebenarnya. bertemu dengan dirinya (pokok). dan ke nyataan diri nya sekarang ada nya, terang dan nyata, diri nya dan ujud nya esa. inilah puncak maripat kepada alloh. mengenal dan bertemu dengan tuhan alloh swt sebenar nya. dan yang pasti ini.ARAPTU ROBBY BI ROBBY{aku kenal tuhan dengan pengenalan tuhan}. Dan tentang apa yang di kata dan di rasa. ALLISANU TARJUMANUL QOLBI WAL QOLBI TARJUMANUL HIDAYAH WAL HIDAYAH MIN NURIL QODIM.{lisan terjemahan dari hati, dan hati terjemahan dari hidayah, dan hidayah dari pada nur yang qodim}. WA ZAUKU PI NAPSI BI ZAUKI.{dan pengrasa pada insan itu pengrasa aku}. setiap yg ujud pasti bernama asal allah ialah zat yg maha suci yang bernama? usul allah ialah sifat yg kamalat asal manusia ialah roh usul manusia ialah hati yg menjadi nilai disisi tuhan awal alloh tiada permulaan akhir alloh tiada kesudahan awal manusia ada permulaan akhir manusia tidak ada kesudahan zahir alloh dgn nama? batin alloh dgn nama robbi Dan zat ialah sama dengan ujud/diri.. dan ujud/diri itu ialah si hayun yang maha suci ada nya. karena semua nya, tajali dan maujud dari pada si hayun/maha hidup. ZAT merupakan sama dengan DIRI. dan DIRI ialah si HAYUN. jadi zat=ujud/diri. dan ujud /diri itu bukan zat. jadi zat=ujud/diri. dan ujud /diri ialah si hayun. Kenapa diri nya bukan zat?. karena pada zaman sekarang. zat itu dapat di analisa atau di sensor oleh teknologi. walau pun zat tidak berupa dan berbentuk tidak dapat di lihat. tetapi dia menempati ruang/tempat. contoh nya, zat kabohidrat dan zat protein. seperti nasi mengandung zat karbohidrat. dan telur mengandung zat protein. dan dimana antara nasi dan telur zat kandungan nya berbeda. zat kandungan yang ada pada nasi ber beda dengan yang ada pada telur. itu membukti kan zat, menempati ruang/tempat. dan keberadaan nya, bisa di analisa dan di sensor oleh alat. dan seperti udara juga tidak berupa dan berbentuk, dan tidak dapat di lihat.tetapi dia menempati ruang dan tempat. Jadi ZAT= UJUD/DIRI. dan UJUD/DIRI ialah si HAYUN. itu biji. dan sekarang yang perlu di maripati si HAYUN yang sempurna, ada sifat,asma dan af’al. yang bernama tuhan yang ber asma kan alloh ta’ala.

BELAJAR AGOMO


Sugeng kepanggihan maleh kaleh mbah ompong... KUN ALLAH OLEH mbah ompong..... Allah mencipta alam dengan KUN, dan binatang di laut dan di bumi. dan mahluk gaib lainnya dengan KUN . Tetati Allah menciptakan ADAM TIDAK DENGAN KUN Melalui anasar2 setelah api angin air tanah, di himpun Para malaikat lalu allah menerintah kan para malaikat : Wahai malaikat? Ciptakan Adam Seperti Rupaku: setelah adam di bentuk seperti rupanya, ditupkan roh adam bersin saja.. adam tidak hidup kemelut terjadi. allah berkata kepada malaikat, Wahai malaikat: Aku ingin Rahasia di diri adam sekarang Allah Bertajali penuh kepada adam Gaib di diri adam, pi ahsania takwin, Sempurnalah kejadian adam . Lalu Bersujudlah para Malaikat kepada adam selaku halifah..hanya iblis yang tidak melihat rahasia allah tersebut. kesimpulan Gaibnya diri kita di sulbi Adam. sulbi nuh ibrahim sampai sulbi abdullah. adapun titisan titik Zat itu memancarnya. sampai ke sulbi orang tua kita. hadirlah kita2 jadi sebenarnya di dunia kampung allah dilanjutkan, di akhirat /surgapun kampung allah yang kekal Abadi. Kesimpulan: 1_zat allah Adalah perbendaharaan Yang tersembunyi roh kita sekalian jadi kita semua ikut andil menciptakan Alam semesta ini. sewaktu semua perbendaharaan mengucapkan KUN . 2_Allah ingin mengenalkan per bendaharaannya, 3_allah ingin melihat dirinya. 4_Zat allah berubah nama : pertama zat ke dua Nur Muhammad ke tiga Adam. sebenarnya dia juga yang yang nampak maupun tersembunyi/bathin. Adapun:tajali Jadi tajali Allah kepada hamba: sesuai amanah nya. tajali Malaikat kepada alam yang diperindah allah sesuai perintahnya. tajali titik kepada kitab/ alif, untuk petunjuknya. salam alika JIWA OLEH MBAH OMPONG Jiwa/Diri adalah kehidupan yang ada pada setiap diri, dalam Bahasa Arab disebutkan dengan kata : “NAFS” yang artinya ; Jiwa/Diri. Sebagaimana Allah berfirman : “Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan Ridho serta di Ridhoi. Masuklah ke dalam golongan hamba–hamba Ku. Dan masuklah kedalam Syurga Ku”. (QS, Al-Fajr : 27-30) Jiwa/Diri adalah suatu kesatuan antara Ruh dan Jasad, di mana tatkala Ruh nasab/misra kepada sekalian batang tubuh/Jasad maka bernamalah ia dengan Jiwa/Diri. Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari seorang Awliya Allah dan termasuk Ulama Besar di Kalimantan Selatan Kalampaian yang berguru kepada Syech Mursyid Muhammad Saman Al-madani Al-hasani di Kota Madinah salah seorang zuriat daripada Baginda Rosulullah Saw yang juga sebagai penjaga Maqom Nabi, mengatakan : Bahwa sebenar-benarnya Diri itu adalah Ruh Sebenar-benarnya Ruh itu adalah Nafs/Jiwa Sebenar-benarnya Nafs/Jiwa itu adalah Naik Turun Nafas Naik Turun Nafas itu adalah Sir/Rahasia rasakanlah Naik tutunnya Nafas itu, karena Nafas itu adalah Sir/Rahasia antara Insan dengan Tuhannya. dengan sering2nya bermusyahadah maka Anda akan semakin sadar bahwa diri Anda adalah sangat dekat dengan Tuhan Mengenai matikan diri sebelum Mati. Rosulullah Saw bersabda : “Matikan diri kamu sebelum Mati” Sungguh Manusia itu tidak akan sampai kepada Tuhannya selama ke DIRI an/ke EGO an/ke AKU an nya masih melekat pada dirinya. Karenanya matikan lah ke DIRI an/ke EGO an/ke AKU an itu hingga tumbuh kesadaran bahwa saya tidak bisa melakukan ini dan itu melainkan serta Allah. Lalu bagaimana agar ke DIRI an/ke EGO an/ke AKU an mati??? yaitu dengan Mengenal diri sebenar2nya diri. Jika sudah dikenal diri sebenar2nya diri maka akan di kenalilah Tuhan yang bernama ALLAH itu. Dan adapun yang dikatakan Sir/Rahasia itu adalah Nur Muhammad Saw. Dan adapun yang dikatakan Sir/Rahasia itu adalah Nur Muhammad Saw. Adalah benar. Saya hanya ingin tambahkan untuk menjaddi bahan renungan mengenai fungsinya. Saya menganggap tiga ciptaan Allah: AKAL, ROH DAN JIWA; sebagai three ini one dan masing mempunyi fungsi. 1. AKAL berfungsi untuk membedakan yang HAK dan BATHIL 2. ROH berfungsi sebagai penghubung Allah dan HambaNya 3. JIWA berfungsi untuk menyalurkan hasrat dan keinginan (Nafsu). Wasalam